Senin, 20 November 2017

Antara Tahu dan Tempe, Mana yang Lebih Bergizi?

Tahu dan tempe terintegrasi dengan masakan Indonesia. Tahu dan tempe juga dikonsumsi oleh beberapa kelompok masyarakat karena merupakan sumber protein nabati yang baik dan harganya juga terjangkau.

Kedua makanan olahan tersebut memiliki bahan baku yang sama, yaitu kedelai. Namun, proses produksi menghasilkan produk akhir yang berbeda. Adakah perbedaan kandungan nutrisi antara tahu dan tempe? Lihat komentar di bawah ini.

Tahu

Produk susu dari susu kedelai terkompresi memiliki rasa lebih segar dan ringan dan mampu menyerap bumbu rempah lainnya. Tahu memiliki tekstur yang berbeda, tergantung dari proses produksi dan kadar airnya. Ada yang sangat lembut dan keras.

Tempe

Tempe memiliki rasa dan aroma kedelai yang lebih kuat daripada tahu. Selain itu, tekstur kedelai tetap akan terlihat jelas di tempe.

Tahu dan tempe berbeda karena proses pembuatannya. Tempe dibuat dengan fermentasi, tidak dipadatkan. Kedelai yang dimasak akan difermentasi dengan bantuan jamur Rhizopus oligosporus. Setelah fermentasi, kedelai baru akan ditekan ke dalam cetakan tempe.

Tahu dan tempe, mana yang lebih sehat?

Tahu mengandung lebih banyak mineral yang berasal dari senyawa koagulan (yang bisa membuat kedelai padat). Sementara itu, tempe memiliki kandungan vitamin lebih banyak yang berasal dari fermentasi.

Nutrisi, tempe lebih bergizi daripada tahu. Tempeh memiliki kalori lebih tinggi, dengan kadar karbohidrat, protein dan lemak lebih tinggi daripada tahu. Tempeh juga memiliki serat jauh lebih tinggi daripada tahu.

Kedelai, yaitu, bahan baku tahu dan tempe memiliki senyawa anti hara, salah satunya asam fitat. Antinutrien adalah senyawa yang dapat menghambat penyerapan nutrisi tertentu dalam tubuh. Nah, senyawa ini tidak bisa dihilangkan melalui proses koagulasi (pemadatan). Itulah sebabnya Know memiliki kandungan antinutrien lebih banyak daripada tempe yang difermentasi. Dengan kata lain, nutrisi yang terkandung dalam tempe akan diserap lebih efektif oleh tubuh daripada tahu.

Selain itu, tempe dan tahu mengandung senyawa isoflavon. Dipercaya bahwa isoflavone memiliki berbagai manfaat kesehatan, salah satunya adalah untuk mencegah kanker. Tempe memiliki kandungan isoflavon yang lebih tinggi daripada tahu.

Meskipun fermentasi dapat mengurangi kandungan isoflavon yang terkandung dalam tempe, penyerapan isoflavon di tempe umumnya lebih tinggi dari pada tahu. Senyawa isoflavon yang terkandung dalam tahu adalah 4-67 mg / 100 gram. Sedangkan pada tempe 103 mg / 100 gram. Diperkirakan bahwa 30 sampai 50 mg senyawa isoflavon cukup banyak untuk mendapatkan manfaat kesehatan.

Tempe lebih bergizi, tapi ...

Tempeh lebih padat untuk nutrisi daripada tahu. Proses fermentasi Tempe akan meningkatkan kandungan nutrisi dan menghilangkan senyawa yang menghambat penyerapan nutrisi. Namun, nilai kalori dan nutrisi yang lebih rendah dalam tofu berarti tahu bisa dikonsumsi lebih dari tempe untuk mendapatkan nilai gizi yang sama.

Penting untuk diingat bahwa nilai gizi yang terkandung dalam tahu dan tempe dapat bervariasi, tergantung pada jenis, proses pembuatan dan cara memasaknya. Saat dimasak, tempe kaya akan nutrisi saat menggoreng dan menambahkan banyak garam, namun, makanan sehat ini berisiko mengalami masalah jantung dan pembuluh darah.

Karena itu, bukan berarti Anda hanya disarankan makan tempe saja. Jika Anda mencoba menurunkan berat badan atau membatasi asupan kalori Anda, Anda tahu itu bisa menjadi pilihan yang lebih baik daripada tempe. Juga pastikan untuk mengolah tahu dan tempe dengan cara yang sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar